Belajar merupakan perubahan perilaku maupun pengetahuan yang relatif menetap disebabkan oleh pengalaman.
"Bagaimana seorang organisme belajar?" hal ini tentunya tidak dapat dijawab secara sederhana. Belajarasosiatif merupakan bentuk belajar yang paling dasar, ada dua bentuk belajar asosiatif yaitu Classical conditioning dan operant conditioning.
Sedangkan pandangan pokok yang membahas proses terjadinya belajar adalah trial and error learning, conditioning learning, kognitif learning.
<!--more-->
<!--more-->
A. Trial and error
Tokoh dari aliran ini adalah Edward Thorndike, menurut Thorndike bahwa proses belajar berlangsung coba-coba. Contohnya seorang anak yang sedang belajar naik sepeda, seorang yang sedang asyik mengisiteka-teki silang.
Tipe belajar yang menjelaskan bahwa suatu stimulus dapat memperoleh kapasitas untuk mendatangkansebuah respon yang pada awalnya ditimbulkan oleh stimulus lain.
Pionir Classical Conditioning Ivan Pavlov
UCS (Unconditioned Stimulus) adalah stimulus yang mendatangkan respon yang tidak terkondisi tanpa pengkondisioningan sebelumnya.
UCR (Unconditioned Response) adalah reaksi yang dipelajari terhadap stimulus yang tidak terkondisi (UCS) yang terjadi tanpa pengkondidioningan sebelumnya.
CS (Conditioned Stimulus) adalah stimulus netral dimana melalui pengkondisioningan memperoleh kapasitas untuk menimbulkan respon yang terkendali (CR).
CR (Conditioned Response) adalah reaksi yang dipelajari terhadap stimulus yang terkondisi (CS) yang terjadi karena pengkondisioningan sebelumnya.
Classical Conditioning Dalam kehidupan Sehari-hari :
- Pengkondisioningan pembentukan perilaku
- Pengkondisioningan rasa takut dan kecemasan
- Pengkondisioningan dan respon emosional
- Pengkondisioningan dan respon fisiologis
Proses-proses Dasar dalam Classical Conditioning
- Extinction
- Spontaneous
- Recovery
- Stimulus Generalization
- Stimulus Discrimination
Operant Conditioning
adalah suatu bentuk learning yang mana kehadiran respon berulang-ulang dikendalikan oleh konsekuensinya
Pionir Operant Conditioning B.F. Skinner
Organisme cenderung mengulang-ulang respon yang diikuti oleh konsekuensi yang menyenangkan dan adanya reinforcement.
Penggunaan Reinforcer
Asumsi: Control the reinforcers, control the behavior.
Bentuk reinforce: positive reinforcer dan negative reinforcer.
Kedua bentuk reinforcer berfungsi untuk meningkatkan perilaku.
Punishment: mengacu pada pemunculan atau penghilangan sesuatu hal atau kejadian yang berakibat menurunkan frekuensi perilaku.
C. Social Cognitive Learning
Bandura mengatakan bahwa belajar dapat terjadi melalui pengamatan terhadap orang lain, sesuatu dan kejadian yang mempengaruhi cara seseorang bertindak (observational learning)
Proses penting dalam observational learning: Atensi, Retensi, Proses Reproduksi Motorik, Proses-proses motivasional.
Self Efficacy adalah suatu keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam usaha untuk mengontrol perasaan akan kompetensinya
Implikasi dari social cognitive learning: Belajar terjadi dari mengamati orang lain meskipun pada saat itu pengamat tidak melakukan perilaku yang diamati (terjadi proses internalisasi)
0 people said:
Post a Comment
comment ;)